Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

MayDay: Aksi Buruh Malang Pecah?

  Foto Mahasiswa yang Sok-sokan orasi.. hehehe May Day! Seperti yang biasa didengungkan disetiap peringatan 1 Mei yaitu Hari Buruh Internasional. Kali ini bercerita terkait pengalaman saya mengenai May Day di Kota Malang. Pagi hari dengan semangat bangun siang, saya berangkat dari markas (kos-kosan) menuju Balaikota Malang. Di luar ekspektasi, ada 2 massa aksi yang berada di sekitaran alun-alun tugu malang. Yang pertama ada dari kawan-kawan buruh dari FPBI dan kawan-kawan dari FORMA-PK FH UB dan BEM FH UB yang menduduki di depan DPRD dan menargetkan aksinya ke DPRD. Massa Aksi Pertama  Yang kedua ada dari kawan-kawan buruh SGBI dan Ojek Online yang menduduki depan balai kota dengan Aliansi Mahasiswa dari berbagai bendera dan perkumpulan antara lain HMI, SGMI, BEM FISIP UB, BEM FEB UB, Ikatan mahasiwa dari salah satu daerah di sulewesi (maaf lupa) dan masih banyak lagi (sorry yang gak kesebut). Target massa aksi ini adalah ke balaikota dengan berbagai tuntutannya ter

MayDay : Haruskah Turun ke Jalan?

Aksi Hari Buruh "MayDay" 2017 di Alun-alun kota Malang. Kali ini saya akan menulis tentang buruh. Perlu diketahui bahwa tulisan ini bukan untuk eskalasi menuju perayaan Mayday atau sering disebut Hari Buruh Sedunia. Tapi lebih dari aksi, kita perlu merefleksikan kata “buruh” itu sendiri dan urgensi aksi demontrasi buruh saat ini.   Menurut KBBI   buruh merupakan orang yang bekerja untuk orang lain dengan mendapat upah. Saya tidak akan menyinggung teori marx atau buku berat-berat lainnya. Pada dasarnya, buruh, Pekerja, Tenaga Kerja maupun karyawan adalah sama. Namun dalam kultur Indonesia, "Buruh" berkonotasi sebagai pekerja rendahan, hina, kasaran dan sebagainya. sedangkan pekerja, Tenaga kerja dan Karyawan adalah sebutan untuk buruh yang lebih tinggi, dan diberikan cenderung kepada buruh yang tidak memakai otot tapi otak dalam melakukan kerja. akan tetapi pada intinya sebenarnya keempat kata ini sama mempunyai arti satu yaitu Pekerja. Hal ini terutama meruj